Senin, 09 Juni 2014

Berawal dari punggung

Ketika pandanganmu mulai beredar, kamu akan melihat apa yang sebenarnya tidak ingin dilihat. Namun terkadang kamu juga berharap ingin melihat sesuatu yang membuat hati senang. Sama halnya denganku, sering kali aku mengedarkan pandanganku dan mencari sesuatu yang membuat hati merasa tenang. Beberapa kali saat aku mengedarkan pandangan, yang aku lihat adalah dia. Tetapi seperti biasa, hanya punggungnya yang ku lihat. Punggung yang tadinya berada di dekatku hingga pergi menjauh sampai tak terlihat lagi oleh mataku. Keberanianku begitu tinggi ketika aku melihat punggung dan bayanganmu. Sebaliknya, ketika aku bertemu dan berhadapan denganmu, tak ada keberanian sedikit pun untuk melihat matamu. Jangankan melihat matamu, tangan atau bahkan tubuhmu saja aku tak berani. Seakan-akan jantungku selalu berdegup kencang ketika melihatmu.

Setelah hal itu terjadi, terkadang aku berpikir betapa bodohnya aku menjadi seorang perempuan. Bodoh karena terlalu mengidamkan dia dan seakan sudah saling menyukai. Namun tak ada yang salah jika kita mengagumi seseorang asalkan tidak melebihi batas normal.

Rabu, 21 Mei 2014

Klasik.

Ini klasik, sama halnya orang-orang yang suka sama seseorang (lawan jenis) yang mungkin belum tentu akan mendapatkan timbal balik. Pandangan pertama, memperhatikannya, mencari tahu, mengaguminya, tanpa diketahui olehnya. Bahkan kita mengetahui bahwa ia mengagumi dan memperhatikan orang lain.

Gambar ini diambil dari salah satu fotonya. Sengaja memang untuk bagian muka diburamkan. Walaupun lukisan ini terlihat tidak sempurna dan tidak bagus, tapi aku tetap merasa senang karena bisa melukiskanmu di sketchbook kesayanganku.

Rabu, 07 Mei 2014

Untitled

Selamat malam! Semester 2 udah mau berakhir dan Senin besok aku uas. Gak kerasa banget udah mau semester 3 aja nih kuliah. Gak tau sih perasaannya gimana, random. Tapi sedikit mau share mengenai suka duka selama ini di dunia perkuliahan.
Seperti yang kalian tau dari entri sebelumnya, kalo aku kurang suka dengan apa yang aku jalani saat ini. Keadaan yang selalu memaksa aku menjalaninya tapi aku juga selalu berusaha untuk menikmatinya. Mulai dari ceita dukanya yaa.. Aku lagi banyak tugas dan aku gak tau harus memulainya dari mana. Uas juga udah depan mata dan gatau gimana kabarnya nanti. Selain itu, aku juga takut banget kalo hasilnya lebih minim dari semester sebelumnya. Aku cuma bisa berdoa dan usaha semaksimal mungkin. Doain aku yaa teman!
Nahhh sekarang sukanya! Ahahaha. Ini random! Minggu lalu, yap tepat banget minggu lalu. Aku kenalan sama laki-laki yang berbeda fakultas dan jurusan tapi seangkatan. Jadi gini, dulu waktu lagi pengenalan kampus, kita setiap kelas (kelompok) berbaris di depan kelas atau mungkjn bisa dibilang lorong depan kelas. Kebetulan aku baris dekat di pinggir jadi bisa liat orang-orang yang barus di lantai atas maupun bawah. Pas aku liat bawah, gak sengaja liat laki-laki yang menurut aku sih dia menarik dan gak ganteng memang. Selanjutnya berharap banget bisa liat lagi atau mungkin kenalan atau sekedar tau siapa nama dia deh. Tapi ternyata aku gak pernah liat dia lagi semenjak hari itu. Beberapa lamaaaaaaa akhirnya aku liat dia lagi kumpul di tempat yang sama yaitu hall C. Ternyata dia anak teknik! Setelah ituu ternyata anak-anak teknik harus dibotakin rambutnya termasuk dia. Entah kenapa semenjak dibotakin aku jadi gak ngenalin dia karena semua sama.
Semester 1 hampir habis. Temen aku, Gisella, mau banget ngenalin aku sama temen satu kelompok pengenalan kampusnya. Dia bilang laki-laki ini tipe aku banget dan muslim pula. Aku Memang seneng kenalan sana sini karena pengen banget punya banyak temen terutama yang beda fakultas. Akhirnya Gisella kasih liat fotonya dan..... "Gi! Sumpah demi apapun ini temen lo? Itu cowo yang gue suka dari awal pengenalan kampus Giiiii! Seriusan dia muslim?? Aaaa seneng banget Alhamdulillah" menurut Gisel, pada saat itu aku gak kasih dia waktu buat jawab omongan aku.. "Fel sabarrrrr, gue gatau harus jawab apaa. Lo jangan histeris gitu dong! Tapi lo seriusan gak sih suka sama dia? Kalo gitu pas banget dong yah!" Tapi sampe sekarang aku belum dikenalin sama sekali sama dia huhuhu
Terus lagi aku punya temen dari teknik juga, cewe yang panggilannya Aming. Aku sempet cerita sama Aming kalo aku suka sama dia. Aming bilang nanti dia cariin info tentang itu laki-laki. Ahahaha ngebet banget gak sih? Tapi sebenernya gak sampe segitunya sih aku suka, cuma sekedar pengen tau dan kenal. Itu aja juga cukup. Kalo kata anak-anak, "sekedar dia tau deh kalo gue hidup di sekitar dia, atau ngga dia tau kalo gue juga bernapas" ahahaha.
Nahhh dua cerita mengenai Gisel dan Aming itu udah agak lama, mungkin berbulan-bulan yang lalu. Balik lagi ke yang cerita minggu laluuu. Jadi gini, minggu lalu aku baru kenalan sama laki-laki anak teknik. Kenalannya kayak di film-film. Aku lagi nunggu taksi di halte Benhil depan kampus (gurun). Sore itu, udah lumayan macet depan kampus karena 3in1 udah mulai berlaku. Hampir setengah jam lebih aku nunggu taksi di sana. Alasannya karena pertama, aku gak dapet taksi. Kedua, mau naik kendaraan lain juga aku gatau harus naik apa dan arah kemana untuk ke Tebet. Jadi aku putuskan sambil nunggu taksi, aku buka Google Map. Kanan-kiri cari orang siapa yang aku kenal buat ditanyain arah jalan. Sekali lirik kanan-kiri. Dua kali lirik kanan-kiri. Tiga kali.... Aku liat ada laki-laki lagi beli rokok di depan Gurun. Tasnya, bajunya, rambutnya aku kenal tapi aku gak mau liatin terus. Aku gugup. Ahahahaha. Liat lagi Google Map. Lirik kanan, kenapa gak ada temen gue sih yang lewat (dalem hati). Lirik kiri.....damn! Kontak mata! Makin gugup aja akuuuu. Liat lagi deh si Google Map. Tiba-tiba... "Lagi nunggu apa?" Otomatis aku liat si sumer suara yang ada di sebelah kiri aku. "Eh ini nunggu taksi nih" blablablaaa.. "Oya siapa namanya?" "Oya, Fely." "Hmm Iboy. Kayaknya gue sering liat lo deh." Daaaannnn blablablaaaa... Obrolan singkat tapi bermakna buat aku. 
Besok dan besoknya, aku cerita sama temen-temen aku entah itu Aming atau Gisel. Mereka bilang, "bahkan gue belum bilang sama dia kalo ada yang mau kenalan Fel." "Serius? Gue udah gak kontekan lagi sama dia Fel." Jadi..... Perkenalan kita kemarin tanpa campur tangan mereka? Jadi itu mengalir aja? Jadi ini apa namanya?

Aku bahagia, aku seneng banget. Alhamdulillah, makasih ya Allah..

Selasa, 18 Maret 2014

Sekedar pelangi.

Kadang menjadi yang terbaik itu tidak selamanya baik. Disini aku masih berusaha untuk menjadi yang terbaik. Andai kalian selalu disampingku dan selalu bersamaku setiap detik seperti bayanganku yang tidak pernah lepas dari tubuhku. Mungkin kalian akan paham dan mengerti bagaimana aku dan seperti apa perasaanku. Badan ini tidak pernah merasakan lelah, tapi pikiran ini terkadang merasa lelah karena dipaksa untuk terus bekerja. Rasanya labil. Satu sisi aku ingin memberontak dengan sekelilingku namun di satu sisi yang lainnya aku merasa untuk apa aku memberontak dan menyalahkan orang lain? Semua yang aku kerjakan ini adalah kehendakku yang artinya seharusnya aku juga bisa bertahan untuk tidak mengerjakannya bukan?