Senin, 09 Juni 2014

Berawal dari punggung

Ketika pandanganmu mulai beredar, kamu akan melihat apa yang sebenarnya tidak ingin dilihat. Namun terkadang kamu juga berharap ingin melihat sesuatu yang membuat hati senang. Sama halnya denganku, sering kali aku mengedarkan pandanganku dan mencari sesuatu yang membuat hati merasa tenang. Beberapa kali saat aku mengedarkan pandangan, yang aku lihat adalah dia. Tetapi seperti biasa, hanya punggungnya yang ku lihat. Punggung yang tadinya berada di dekatku hingga pergi menjauh sampai tak terlihat lagi oleh mataku. Keberanianku begitu tinggi ketika aku melihat punggung dan bayanganmu. Sebaliknya, ketika aku bertemu dan berhadapan denganmu, tak ada keberanian sedikit pun untuk melihat matamu. Jangankan melihat matamu, tangan atau bahkan tubuhmu saja aku tak berani. Seakan-akan jantungku selalu berdegup kencang ketika melihatmu.

Setelah hal itu terjadi, terkadang aku berpikir betapa bodohnya aku menjadi seorang perempuan. Bodoh karena terlalu mengidamkan dia dan seakan sudah saling menyukai. Namun tak ada yang salah jika kita mengagumi seseorang asalkan tidak melebihi batas normal.